Minggu, 29 Juli 2012

Daftar Harga Kain Batik


, 
Batik Printing
Kain : Primisima
Harga : Rp. 30.000

Batik Tulis
Kain : Primisima
Harga : Rp. 500.000


Batik Cap Kombinasi Alam
Kain : Primisima
Harga : Rp. 250.000

Batik Tulis
Kain : Prima
Harga : Rp.175.000


Batik Tulis
Kain : Primis
Harga : Rp. 200.000 / Per potong


Batik Printing
Kain :  Primis
Harga : Rp.  30.000 / Per meter


Batik Tulis
Kain : Sutra
Harga : Rp. 750.000


Batik Tulis kain panjang +Selendang
Kain : Sutra Atbm
Harga : Rp.1.500.000


Batik Cap kimia
Kain  : Prima
Harga : Rp100.000

Batik Cap
Kain : Primisima
Harga : Rp.  100.000

Sejarah Batik LITABENA


Sejarah Lita Bena
Batik jombang terletak pada motif dan warna, yang digali dari kebudayaan daerah jombang itu sendiri. Selain terkenal sebagai kota santri, jombang pada jaman kejayaan kerajaan majapahit, merupakan pintu gerbang kerajaan, dengan keberadaan candi rimbi, yang terletak didaerah wonosalam. Dengan berbekal kekayaan warisan budaya dan agama tersebut, Lita bena berusaha memadukan dan menuangkan kedalaman seni batik, sehingga muncul motif-motif khas yang terkenal dengan sebutan “ Motif Jombangan”.
Motif-motif yang telah berhasil digali dari khasanah budaya asli jombang antara lain :
1.      Motif Arimbi, yang diambil dari salah satu relief yang ada di candi rimbi, Jombang
2.      Motif Ringin Contong, merupakan motif yang diambil dari Ringin yang berada ditengah-tengah kota jombang.
3.      Motif Tapak Lima, merupakan motif yang diambil dari tanaman kebun yang banyak tumbuh di daerah jombang.
4.      Motif Sandur, merupakan motif yang diambil dari kesenian daerah yaitu “sandur, yang berada di jombang utara.
Batik jombangan mempunyai corak dan warna yang khas, penggunaan warna-warna yang beraniseperti kombinasi “ijo-abang” (hijau dan merah) serta kombinai warna berani lampak lainnya tampak jelas dalam setiap helai kain yang dihasilkan. Hal inilah yang menjadi perbedaan utama antara batik jombangan dengan batik-batik daerah lain.
Sejalan dengan perkembangan daerah, untuk mewujudkan motif khas jombangan, maka LITABENA muncul untuk mencari dan menggali kekayaan budaya tersebut, kemudian meng-interprestasikannya dalam bentuk seni batik. Kegiatan ini dimulai dari tahun 2003. Impian tersebut buknlah tanpa halangan, berbagai macam kendala teknis maupun administrative telah muncul menghadang setiap langkah LITABENA  untuk maju. Ketiadaan tenaga pembatik merupakan kendala teknis yang paling besar yang harus dihadapi oleh LITABENA. Guna mengatasi hal tersebut, LITABENA berusaha memberdayakan masyarakat sekitar dengan mengadakan pelatihan-pelatihan teknis dan sosialisasi pembuatan batik. Kegiatan ini cukup berhasil, dengan munculnya tenaga kerja - tenaga kerja baru cukup berbakat.
Dengan berbekal kemauan dan tekat yang membaja, LITABENA terus berusaha untuk tetap exist dalam persaingan produk yang semakin berkembang. Dan berbekal ketrampilan dan kekayaan motif khas, LITABENA berani menatap masa depan dengan penuh rasa optimisme.

Sabtu, 28 Juli 2012

LITABENA

Batik Jombang terletak pada motif dan warna, yang digali dari kebudayaan daerah Jombang itu sendiri. Selain terkenal sebagai kota santri, Jombang pada jaman kerajaan Majapahit, merupakan pintu gerbang kerajaan, dengan keberadaan candi Rimbi yang terletak di daerah Wonosalam. Dengan berbekal kekayaan warisan budaya dan agama tersebut, Litabena berusaha memadukan dan menuangkannya kedalam seni batik, sehingga muncul motif-motif khas yang terletak dengan sebutan “Motif Jombangan”.